Rabu, 11 Februari 2009

konspirasi di balik nilai A

Bukan untuk kemarin
Dan bukan pula untuk hari ini.
Hidup ini adalah hidup yang selalu ada untuk hari ini dari kemarin sore.
Bila kamu bisa bermimpi hari ini, maka pulanglah ke pegunungan di balik rumahmu lalu katakan pada dunia bahwa kau lebih beruntung dari 7000 ekor plankton yang selalu tersenyum di perairan wakatobi.
Entah mau bilang apa ketika yang di impikan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada tapi mau bilang apa inilah hidup
Di sudut jalan kota ini ada perkampungan tua yang penduduknya selalu tersenyum di setiap pagi.
Ketika camar-camar senja iringi matahari pulang ke peraduan mereka berbaris dengan sepenuh hati.
Ada

Tahu tidak apa artinya nilai A bagi seorang mahasiswa berotak pas-pasan seperti saya, rasanya tuh seperti hujan di musim kemarau, bisa di bayangin kan bagaimana rasanya. Tapi kalo ternyata yang keluar itu-itu terus (nilai C bahkan tidak jarang T) yah bosan juga, masa' seorang penerima beasiswa unggulan nilainya harus begini terus kan' saya malu. Sering saya berpikir ketika dapat nilai kurang mengenakan hati seperti itu dari dosen pengajar saya, bahwa ternyata mungkin saya tidak di takdirkan untuk cemerlang di akademis tapi akan lebih berkilau dari berlian kalau di bidang lain dan saya rasa mungkin iya. Yah tapi di balik nilai-nilai tersebut saya masih sering bersyukur kok dan beranggapan bahwa hidup tidak berakhir dengan nilai ERROR.
Did you know about somethings in my brain when the semester 6 come ?, nddak tahu mi juga tapi yang pasti semester baru, harapan baru, IP baru juga…
Tapi ko tau kenapa teman-temanQ banyak yang dapat nilai A waktu semester 5. Kalo anak-anak lumut ijo, pasti mi dorang ancam dosen pengajar termasuk keluarganya soalnya kalo tidak mau nyawa melayang lebih baik kasi dapat A. kalo alumni akpol (alfi, idul, devis, anthi, n syukur ) karena ada main sama dosen mata kuliah. Kalo anak-anak kepompong, karena curi soal 35 menit sebelum ujian. Kalo geng BIR, dorang akui karena pengaturan kursi yang strategis waktu ujian n kekompakkan dalam penyusunan laporan. Kalo ana-ana geng nakal karena ana-ana deker semua dorang main adu jotos juga sama dosen, bahkan tidak jarang suka kasi rusak kendaraannya dosen pengajar kalo tidak dapat A, namun kadang-kadang juga dorang sering beli nilai, kalo geng mengada-ngada dapat A karena main DOTI-DOTI, kalo yang lain mungkin karena nyontek atau bawah pelampung waktu ujian dan berbeda dengan saya yang selalu berdoa sebelum ujian dan selalu mengharap keajaiban di waktu ujian (menanti contekkan dari samping).

Tidak ada komentar: