Kamis, 26 Februari 2009

elhamsanusi: menghargai takdir

elhamsanusi: menghargai takdir

menghargai takdir





SMILE , SPIRIT SUPPORT AND SOLIDARITY FOR GAZA


WE WILL NOT GO DOWN (Song for Gaza)
(Composed by Michael Heart)
Copyright 2009

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive
They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight
Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right
But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight
============ ========= ====
Terjemahannya …
Cahaya putih yang membutakan mata
Menyala terang di langit Gaza malam ini
Orang-orang berlarian untuk berlindung
Tanpa tahu apakah mereka masih hidup atau sudah mati
Mereka datang dengan tank dan pesawat
Dengan berkobaran api yang merusak
Dan tak ada yang tersisa
Hanya suara yang terdengar di tengah asap tebal
Kami tidak akan menyerah
Di malam hari, tanpa perlawanan
Kalian bisa membakar masjid kami, rumah kami dan sekolah kami
Tapi semangat kami tidak akan pernah mati
Kami tidak akan menyerah
Di Gaza malam ini
Wanita dan anak-anak
Dibunuh dan dibantai tiap malam
Sementara para pemimpin nun jauh di sana
Berdebat tentang siapa yg salah & benar
Tapi kata-kata mereka sedang dalam kesakitan
Dan bom-bom pun berjatuhan seperti hujam asam
Tapi melalui tetes air mata dan darah serta rasa sakit
Anda masih bisa mendengar suara itu di tengah asap tebal
Kami tidak akan menyerah
Di malam hari, tanpa perlawanan
Kalian bisa membakar masjid kami, rumah kami dan sekolah kami
Tapi semangat kami tidak akan pernah mati
Kami tidak akan menyerah
Di Gaza malam ini

Tapulaga moment on 2009, February 22th

Saya tinggal di suatu negeri indah di sudut mayapada dimana setiap paginya saya selalu menyaksikan pagi yang selalu bertasbih memuji sang KHALIK, merasakan hembusan lembut angin pagi, menyaksikan daun berguguran dari dahannya, rumput-rumput yang bergoyang, burung dan hewan lainnya yang tetawa merdu mengiringi munculnya matahari pagi yang keluar dari peraduan. Sungguh suatu mahakarya dari Arsitek terbaik dalam kehidupan dan Arsitek tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah ALLAH SWT.


TERUS berlaRi dan berTeriak

Pernah OFFROAD sambil di iringi soundtracknya film paling fenomenal 2008 di Indonesia, laskar pelangi yang di nyanyikan netral : LINTANG ?, belum pernah ?, ih kazzzzian !!!!!! kalo belum pernah, kalo saya sudah pernah mi tapi pake motor bututnya om ichang bukan sepeda kumbang-kumbang, di tapulaga sama-sama arief djempol. Begini ceritanya : kami yang biasa menumpang mobilnya K’ Adhi kalo ke tapulaga di beri tugas suci oleh Mr. IJE untuk menunggu sampe malam sampe da datang mobilnya ka adhi yang pigi ambil abalone di bandara, nah sekitar jam 4.55 pm kami semua lapar, mo makan, Tida ada uang !!!!, akhirnya ta patungan mi kasian. Uang yang terkumpul 6000 rupiah, oleh afifa ( penghuni asrama lumut ijo, asrama paling butut di perdos unhalu ) uang di anggarkan sebagai berikut : 4000 untuk beli cracker tapi kalo di sini lebih familiar di sebut gabing, n sisanya untuk beli indomie untuk di makan mentah sama-sama dan sebagai teman yang baik sa pergi mi sama arif beli dan petualangan pun di mulai, !!!! lho tahu kahnnnn, kalo ujan baru turun yang ada tuh jalanan tambah rusak karena becccheeeekk, dengan menumpang motor butut milik hatchery kami pun jalan menuju kios yang menyediakan barang-barang tersebut. Ko tau apa aza yang terjadi,,,, sepanjang jalan mo becek, mo pasir, mo tanah, mo rumput arief da goso juga jalan padahal motornya ka ichang sudah ta hengke-hengke mi, nddak urus bukannn ji motorku,,, pas pulang dari shopping begitu juga, jalanan rusak di hantam juga, bahkan nyaris tabrak pohon mangga yang ada penunggunya ( menurut saha pujiono yang punya sixth sense, 2007 ), pas ada bechek, lumpur, hantam saja kahn ini OFFROAD bebas tapi yang justru di dapat feelnya saat z berteriak menyanyi kaya netral : ” LINTANGGGG, BOCAH KECIL HITAM MATILAKA, MENGAYUH SEPEDANYA SAMPAI JAUH ”, sampe berkali-kali, entah kenapa saya rasa ini tuh unik banget lagi (terserah deh kamu yang baca mo bilang ini tulisan aneh bin tolol, atau apalah, yang jelas it’s my first journey to feel offroad sensation). Pas sampe di halamannya hatchery, mendadakka’ arief tida’ bisa mi’ rem…ternyata rem tangannya blonnnnnnnnnnnnnnggggg. Ededehhh, untungki’ Alhamdulillah kaki ku agak jenjang ji’ jadi bisa ki’ lompat sebelum arief tersungkur di di rerumputan memuji karunia ILLAHI atas segalanya…..
perGi jam 10 dan puLang jam 10
“disampaikan kepada seluruh mahasiswa abalone praktek searanching / seafarming di hatchery pada pukul 8.30”, itu mi sms dari nadus yang da kirimkan sama saya sebelum matahari pagi terbit dari timur.

nyaris 12 jam di tapulaga

aklimatisasi itu tersenyum dan menggerutu.
aklimatisasi itu adalah tahap untuk nyaris 12 jam di tapulaga.
pengkhianat yang pantas untuk dilupakan oleh zaman ialah mereka yang tidak sepakat dengan aturan nasib.
Tahu tidak salah satu hal yang membuat seseorang itu tambah menarik untuk di cerca adalah ketika ia mengkhianati teman-temannya yang lain dengan berbagai alasan. Pada suatu sore suram di musim semi di desa tapulaga, 10 mahluk aneh berinisial mahasiswa abalone ‘06 ( idul, endri, arief, ihsan, afifa, kiki, wa ilo, anggun, rian, n arman ) menunggu waktu agar jam 8 malam cepat datang untuk segera pulang. Dua belalang-belalang yang menumpang dalam keranjang yang sama menuju tapulaga pagi tadi bernama la dhare n la Rambo, pulang lebih dulu dengan mengusung berbagai alasan ( ya sakit, ya sibuk, ya inilah, ya itulah ) agar mereka bebas dari segala penderitaan yang di takdirkan untuk mahasiswa abalone. Malam seolah enggan untuk datang lebih awal pada senja itu, entah apa yang terjadi. Akhirnya kutukan yang bernama proses aklimatisasi itu datang juga. Proses aklimatisasi abalone yang membutuhkan banyak konsentrasi untuk menahan emosi mendengar ceramah-ceramah klasik yang membisukan telinga dari pimpinan direktur abalone, ya sudahlah ini adalah takdir yang pasti membuat malaikat iri karena tidak di ciptakan sebagai manusia. Banyak abalonenya pa IJE yang memilih untuk tidak bernafas lagi alias mampus karena suatu hal ketika satu persatu dari mereka di lepaskan ke dalam bak, namun sungguh banyak dari peristiwa di malam itu yang menambah beban pikiran saya yang bernama pengetahuan baru. Menginspirasi orang untuk tetap tersenyum ialah membiarkan mereka melakukan sesuatu sesuai kehendaknya. inspired by idul n arief abalone story……

Persembahan untuk sahabat

10 mahasiswa abalone yang punya karakter paling beda versi lembaga survey Indonesia (2009) :
- Tommy. Ketika pertama kali bertemu di semester pertama saya langsung bilang, gila nih mahluk dari planet mana, tapi dia itu solider. Tapi di balik high solidaritynya itu akan ada banyak sikap yang tidak akan pernah anda temui, soalnya karakternya dia itu mirip dengan pola hidup bangsa peru pedalaman yang menyatakan bahwa matahari adalah dewa kehidupan (pranoto, desember 2006). Dan karena itu tommy ada di posisi pertama.
- Arman. Menurut teman-teman abalone saya yang masih waras, arman itu kalo bertanya tentang sesuatu dalam kuliah pasti akan nyasar ke topik lain, terus kalo panik ekpresinya akan aneh dan tidak jarang berkeringat tapi walaupun dia aneh dia tetap ketua tingkat kebanggaan saya lho (nurjannah, juni 2008).
- Subhan. Katanya anggun dalam videonya yang di rilis awal semester lima lalu, mahasiswa abalone yang paling lugu itu subhan dank arena keluguannya itu menempatkan subhe di urutan ke tiga (nasrullah dalam grafika, agustus 2007).
- Rambo. Ketika pertama kali bertemu di ruang auditorium UNHALU saat test masuk abalone, saya sempat berkata “nih orang dari planet mana” tapi gil a ternyata anak WWF yang mumpuni dalam bidang MC (septiani, September 2007). Kelebihan ini mengantarkaknya di posisi ke 4
- Ashra. Kalo mo lihat orang yang extra confidence tapi bukan dengan segala kelebihan yang ada maka saya sarankan anda untuk banyak belajar pada teman saya yang satu ini (syarifuddin, agustus 2008). Salut abis men.
- Edwin. Ciri khas Edwin yang membedakannya dari mahasiwa abalone lainnya ialah dia selalu pamer dengan segala barang barunya dan selalu tertawa setiap kali habis meluncurkan satu kalimat (misrawati, januari 2008).
- Tibo. Tapi sudah meninggal waktu di eksekusi (maharani dalam www.pembunuhbayaran.com).
- Zhang zurya. Tapi pindah ke shanghai demi mengejar impian menjadi supermodel terkenal ( anonym dalam www.chinnaluminuous/asiansupermodel/eksotisasia-html.com).
- Marlinna. Hilang di pegunungan Himalaya ( rustandi dalam www.miss moramo/news.com).
- ……..(untuk posisi ke 10 ini, tentukan pilihan anda dengan cara mengomentari blog ini lalu cantumkan nama mahasiswa abalone yang paling beda karakternya menurut anda).

Peristiwa yang dilupakan oleh zaman



Anda tahu peristiwa apa yang selalu dilupakan oleh zaman dengan seenaknya saja ?, jawabannya adalah tanyakan pada musisi kelahiran irlandia (sebab ibu saya suka dengan music bernuansa skotland atau brittish pedalaman, kaya gaya musiknya band dari kota IRISH, IRELAND) yang mengerti betapa pentingnya sastra bagi bangsa mesir kuno, bila anda tidak menemukan jawabannya tanyakan pada penduduk desa tapulaga yang percaya bahwa hujan turun sepanjang musim tahun ini.
Tapulaga itu suatu desa yang terletak di pesisir laut banda dan berhadapan langsung dengan pulau bokori, pulau yang pernah dikunjungi oleh para personil band dewa 19. Berada di wilayah administrasi kecamatan soropia dan kabupaten konawe. Tapulaga itu suatu desa yang sarana transportasinya saat ini teramat sangat memprihatinkan, jalannya rusak, dan aktivitas kendaraan umum yang sulit di jangkau pada waktu-waktu tertentu (padahal bila ke permandian pantai toronipa, justru jalanan ini yang harus di lewati, o pemerintah kabupaten konawe mana kepekaanmu ???). tapi di balik berbagai kekurangannya itu perairan tapulaga justru menyimpan kerang mahal yang bila di kelola semaksimal mungkin bisa menjadi sumber devisa bangsa ini.
Bagi mahasiswa abalone mengunjungi desa tapulaga setiap minggu bahkan tidak jarang setiap hari pada musim akademik tertentu bukanlah hal ritual yang aneh lagi sebab tapulaga itu sudah seperti rumah kedua bagi kami. Ditapulaga itu terdapat hatchery pembesaran anakan dari kerang mahal abalone, jadi tidak asing mi lagi……………….

Cermin mata hati



I don't know what I want to say when public in around me judge if me is odd and bad personality. Toh, saya selalu beranggapan bahwa terserah deh orang mau bilang apa tentang saya, toh personality yang paling tahu siapa saya, ya saya sendiri.
Be an antropolog, archeology, tv journalist, anchor, embassy staff, diplomat is my dream when am finishing my study in high school, oh an beautiful dream in the future, realllllllly (mungkin idul akan tertawa ketika membaca tulisan English saya ini karena struktur kosakata Englishnya yang salah, ah ko kira sa pikir) dan tidak ada minat untuk menjadi yang namanya insinyur, ahli teknik, ilmuwan, pengajar, dokter militer lebih-lebih maupun atlet, NO. Tapi kenyataannya nasib mengantarkan saya ke sebuah institusi pendidikan yang tidak sekali pun pernah mampir di benak saya (saya yakin sekitar 95 % mahasiswa abalone akan seperti itu juga). FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN, ya nama institusi pendididikan yang mungkin secara langsung maupun tidak langsung akan menghalangi saya dari my future dream menjadi antropolog, arkeolog, journalist maupun diplomat (oh tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkk). Tapi apapun itu saya percaya bahwa ALLAH tahu apa yang terbaik buat saya, mungkin saja, saya akan bisa berguna bagi orang lain ketika saya belajar tentang abalone atau mungkin akan memperkaya diri saya sebelum menjadi diplomat atau…ah saya tidak pernah tahu rencanaNYA, but I believe ALLAH always give the best for me.

Episode baru

Telanjang dan Menangis
Pengantar:
Ketika duduk di depan komputer untuk mulai menulis renungan harian, entah kenapa saya teringat orang-orang tercinta yang lebih dahulu dipanggil oleh Ilahi.
Tanpa bermaksud mendramatisir sebagian cuplikan-cuplikan dari perjalanan hidup ini yang sudah secara sunnatullah berlaku seperti itu, saya ingin mengajak kita semua untuk sejenak merenungkan apa dan bagaimana perputaran hidup ini. Saya mengawali renungan kita sengaja mengambil judul telanjang dan menangis sekedar mengingatkan kita bahwa siapa pun kita pernah melewati fase ini, fase ketika kita masih bayi merah saat baru keluar dari rahim ibu menghadapi dunia dengan menangis. Dan pada akhirnya, seberapa pun kita mencintai dan dicintai oleh dunia, pada akhirnya kita juga akan menjalani akhir siklus kehidupan ini, kembali ke hadirat Ilahi. Saya katakan siapa pun dia, ya siapapun mulai dari seorang yang berkedudukan sangat tinggi sampai berpredikat sampah masyarakat pun pernah menjadi bayi merah, keluar dari rahim ibunya berlumuran darah, telanjang dan menangis. Kemudian pada saat tiba sang bayi ini harus mengakhiri perjalanan hidupnya. Inilah universalisme siklus kehidupan. Kalau kita lihat kembali, ternyata kita akan menemukan pola yang sama untuk mengawali dan mengakhiri perjalanan hidup ini, yaitu keluar dari rahim ibu dalam keadaan telanjang dan menangis kemudian secara perlahan si bayi merah tak berdaya ini belajar membuka mata dan telinganya untuk melihat dan mendengar suara-suara dunia. Dengan bantuan dan dukungan kasih sayang orang-orang tercinta, si jabang bayi ini belajar menghadapi dunia dan kemudian bahkan berani menantangnya karena ia telah menjelma menjadi: ANDA, menjadi kita! Tapi pernahkan ada kesadaran pada bahwa kita yang perkasa ini, bahkan dengan kesombongan yang terkadang
menembus langit tadinya hanyalah bayi lemah? Sebenarnya satu saja pemahaman kita mengenai hakikat hidup ini, yaitu kesadaran bahwa kita menjalani hidup dengan awal yang sama dan juga akan berakhir dengan akhir yang sama, yaitu mengawali dengan tangis dan mengakhiri dengan kematian maka kita akan dapat menjadi orangorang yang rendah hati bersih dari sifat-sifat besar diri, bersih dari sifat menyombongkan diri dan sifat mengecilkan orang lain. Sayangnya kesadaran seperti ini seringkali tertutup oleh gemerlapnya status keduniaan kita yang kasat mata. Lebih sering kita merasa lebih baik dari orang lain dan menganggap orang lain lebih rendah dari kita hanya gara-gara kita mengganggap diri memiliki lebih banyak harta dari orang lain jadi merasa berhak atas penghormatan berlebih dari orang lain. Bahkan keberadaan kita di proyek ini pun seringkali menipu kita.
‘Ala kulli hal, mari kita banyak-banyak fahamkan diri mengenai tujuan hidup kita agar terbebas kita dari sifat-sifat sombong dan merendahkan orang lain.
Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (QS. Al Fajr [89]: 27-30)
Billahittaufiq Wal Hidayah

Memahami Hidup
Masalah bisa kita definisikan sebagai suatu keadaan di mana apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Dan di dalam kehidupan ini siapa pun kita pasti pernah mengalami keadaan ini. Setiap kita pasti pernah mengalami keadaan di mana harapan-harapan kita seperti membentur tembok-tembok kenyataan yang kejam. Dan harapan seringkali menjadi mimpi-mimpi yang menyesakkan. Cobaan datang silih berganti dan kegagalan selalu membayangi langkah-langkah diri. Pikiran dipenuhi tanda-tanya dan kegelisahan yang menghimpit dada. Dan sekali lagi, dalam hidup yang selalu bergerak ini, tidak ada orang yang imun, bebas dari masalah hidup dan kehidupan.
Menghadapi masalah dan cobaan hidup, banyak ragam sikap yang ditunjukkan oleh orang yang mengalami masalah ini. Bagi orang yang masih memiliki pegangan iman dan pandangan jauh ke depan, masalah dan cobaan dapat dipandangnya sebagai ujian yang akan dihadapinya dengan kesabaran dan kemudian akan mengantarkannya menjadi hamba yang lulus dalam cobaan kehidupan. Untuk orang-orang seperti ini, Allah SWT menegaskan bahwa ‘mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang – orang yang mendapat petunjuk’ (QS. Al Baqarah [2]:157) Akan tetapi tidak sedikit orang yang justru tidak dapat menerima cobaan berupa masalah ini, tidak dapat menghadapi masalah yang menimpa mereka. Stress berlebihan dan salah pelarian membuat mereka semakin terpuruk dalam kubangan masalah yang tak terpecahkan. Mereka akan semakin sulit keluar dari cengkeraman masalah yang dihadapinya. Sikap mereka telah melahirkan masalah baru di atas masalah lama. Ini membuat mereka semakin terpuruk. Yang lebih parah kemudian, banyak di antara mereka yang menghujat Tuhan. Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang dengan kasih sayang tak terhingga mereka anggap tidak adil karena menimpakan masalah yang bertubi-tubi dan tak terpecahkan. Padahal sebenarnya, kalau mau sedikit merenung dengan hati dingin tanpa emosi berlebihan dan mengedepankan sabar untuk dapat berpikir dengan dada lapang, maka kita akan temukan bahwa hidup ini persis seperti rajutan sulaman. Kadang-kadang karena ketidakpahaman kita terhadap keinginan si tukang sulam, tidak paham mengenai pola apa yang sedang dibuatnya, sewaktu
belum jadi dan kebetulan menemukan warna-warna gelap, kita akan cenderung protes. Kita
anggap si tukang sulam tidak adil karena menempatkan warna-warna yang salah. Ini semata-mata karena keterbatasan pengetahuan kita tentang desain dan materi sulaman. Seandainya
pengetahuan kita sama dengan pengetahuan si tukang sulam, mungkin kita tidak akan terlalu
banyak protes. Sayangnya kita tidak mengetahui desain apa yang sedang dibuat oleh si tukang sulam ini. Baru setelah jadi, setelah kita dapat melihat barulah kita mengakui keindahan sulaman itu. Demikian juga hidup ini. Warna-warna hidup tidak pernah seragam tetapi selalu berubah-ubah. Berbagai warna menyatu dan membentuk susunan yang saling melengkapi. Ada kalanya yang lebih dominan warna bahagia, tetapi seringkali warna yang diselipkan adalah warna-warna duka.
Di sinilah dibutuhkan suatu keyakinan yang kuat bahwa Allah SWT sedang menghiasi sulaman hidup kita dengan warna berbeda-beda untuk mempertegas keindahan hasil sulaman pada akhirnya.
Pemahaman yang perlu ditanamkan dalam menghadapi hidup ini adalah pemahaman bahwa apa saja yang ditentukan oleh Allah itulah yang terbaik bagi kita. Inilah husnodzon, berbaik sangka terhadap apa saja ketentuan Ilahi. Cobaan dan masalah mengharuskan kita untuk bersabar dan berbaik sangka bukan menyesali bukan pula berputus asa. Yakinlah bahwa Allah SWT tidak membebani seorang hamba melainkan sesuai dengan kesanggupan hamba tersebut untuk menanggungnya (QS. Al Baqarah [2]:286). Bahkan melihat pernyataan Ilahi ini, seharusnya kita dapat berbangga dengan beratnya cobaan yang kita hadapi. Itu artinya Allah SWT masih menganggap kita mampu untuk mengatasi masalah-masalah yang dibebankan kepada kita.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan
rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir (QS. Al Baqarah [2]:286). Amien Billahittaufiq Wal Hidayah.

Jadikan Buah Lemon Itu Minuman yang Manis!

Orang cerdik akan berusaha merubah kerugian menjadi keuntungan. Sedangkan orang bodoh akan membuat suatu musibah menjadi bertumpuk dan berlipat ganda. Ketika Rasulullah s.a.w. diusir dari Makkah, beliau memutuskan untuk menetap di Madinah dan kemudian berhasil membangunnya menjadi sebuah negara yang sangat akrab di telinga dan mata sejarah. Ahmad ibn Hanbal pernah dipenjara dan dihukum dera, tetapi karenanya pula ia kemudian menjadi imam salah satu madzhab. Ibnu Taimiyyah pernah di penjara, tetapi justru di penjara itulah ia banyak melahirkan karya. As-Sarakhsi pernah dikurung di dasar sumur selama bertahun-tahun, tetapi di tempat itulah ia berhasil mengarang buku sebanyak dua puluh jilid. Ketika Ibnul-Atsir ipecat dari jabatannya, ia berhasil menyelesaikan karya besarnya yang berjudul Jami'ul Ushul dan an-Nihayah, salah satu buku paling terkenal dalam hadits. Demikian halnya dengan Ibnul-Jawzy, ia pernah diasingkan dari Baghdad, dan karena itu ia menguasai qiraah sab'ah. Malik ibn ar-Raib adalah penderita suatu penyakit yang mematikan, namun ia mampu melahirkan syair-syair yang sangat indah dan tak kalah dengan karya-karya para penyair besar zaman Abbasiyah. Lalu, ketika semua anak Abi Dzuaib al-Hudzali mati meninggalkannya seorang diri, ia justru mampu menciptakan nyanyiannyanyian puitis yang mampu membekam mulut zaman, membuat setiap pendengarnya tersihir, memaksa sejarah untuk selalu bertepuk tangan saat mendengarnya kembali. Begitulah, ketika tertimpa suatu musibah, Anda harus melihat sisi yang paling terang darinya. Ketika seseorang memberi Anda segelas air lemon, Anda perlu menambah sesendok gula ke dalamnya. Ketika mendapat hadiah seekor ular dari orang, ambil saja kulitnya yang mahal dan tinggalkan bagian tubuhnya yang lain. Ketika disengat kala jengking, ketahuilah bahwa sengatan itu sebenarnya memberikan kekebalan pada tubuh Anda dari bahaya bisa ular. Kendalikan diri Anda dalam berbagai kesulitan yang Anda hadapi! Dengan begitu, Anda akan dapat mempersembahkan bunga mawar dan melati yang harum kepada kami. Dan, {Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.} (QS. Al-Baqarah: 216).

Sebelum terjadi revolusi besar di Perancis, konon negara itu pernah memenjara dua sastrawan terkenalnya. Salah seorang dari keduanya sangat optimistis dan yang seorang lagi pesimistis bahwa revolusi dan perubahan akan segera terjadi. Setiap hari keduanya sama-sama melongokkan kepala melalui sela-sela jeruji penjara. Hanya saja, sang sastrawan yang optimistis
selalu memandang ke atas dan melihat bintang-bintang yang gemerlap di langit. Dan karena itu ia selalu tersenyum cerah. Adapun sastrawan yang pesimistis, ia selalu melihat ke arah bawah dan hanya melihat tanah hitam di depan penjara, dan kemudian menangis sedih. Begitulah, sebaiknya Anda selalu melihat sisi lain dari kesedihan itu. Sebab, belum tentu semuanya menyedihkan, pasti ada kebaikan, secercah harapan, jalan keluar serta pahala. (said al qarni, la tahzan).

SEBAB DADIO ITU BANYAK

Hi my name is lee, talking about hidup, menurut saya matahari terlalu cepat untuk terbit pagi ini sebab banyak tugas yang belum selesai hari ini. Tapi wajib untuk tetap tersenyum pada kekurangan. Ya terserahlah hidup itu bukan permainan. Di pohon sagu ada banyak onitu yang minta foto bareng bersama saya, ya maklum sebagai pusat perhatian, apa pun yg saya lakukan pasti akan selalu di perbincangkan di kupas secara tumpul sehingga agar tidak berakhir sebagai gossip belaka. Hi hidup selalu demokratis dan adil, banyak laporan yang di kejar deadline tapi biasa aja tuhhhhhh….upsssss!!!!! target ipk semester ini harus naik minimal 3,2, kalo nggak sampe yah mau mi di apa kasian tapi masih ada ji lagi semester depan, kalo semester depan masih begitu2 ji atau bahkan lebih anjlok lagi yah mau mi di apa kasian, toh hidup tetap berjalan dengan nilai eror…tapi menurut teman saya memang niali error tidak mengakhiri hidup ini tapi justru hal itulah yang akan mempengaruhi hidupmu. Yah sekali lagi mau mi di apa kasiaaan sebab dadio itu banyak…….

Sastrawan yang ucap katanya memandulkan tangan untuk mencipta pergi di awal pagi ini
Pujangga yang datang di waktu senja mengucap kata halus untuk membuai
Keamanan yang mencengkram bola mata hilang di tengah hati
Cinta itu tidak punya mata untuk mendengar

Welcome to my blog



Terima kasih sudah mau mengunjungi blog saya ini, sebuah blog yang di miliki oleh orang gila dan kurang waras seperti saya, mengunjungi blog saya ini merupakan suatu kehormatan buat saya, apalagi bila anda berkenan meninggalkan sepatah dua kata sebagai comment buat saya. Dengan mengunjungi blog ini saya harap anda bisa menemukan sesuatu yang anda cari, menemukan yang anda butuh dan pada akhirnya bisa menggerakan 32 otot di wajah anda untuk tersenyum setelah membaca tulisan ngawur saya. Sekilas tentang saya, nama saya simpel elham sanusi (baca ; ilham sanusi) tapi ada juga yang memanggil saya ilham, ilam, ilo, caca jameela, lee, lele (yang terakhir ini sering di pelesetkan dengan panggilan lili). saat ini secara masehi umur saya 20 tahun. i'm a Muslim. Secara fisik saya berkulit tidak gelap tapi juga tidak terang, rambut saya berwarna usang. suku merupakan campuran dari berbagai suku bangsa tapi yang jelas leluhur saya datang dari daratan china ke mekongga (daerah kolaka, Sulawesi tenggara) melewati mindanao (Phillipina), miangas (Sulawesi utara), Gorontalo hingga akhirnya sampai ke daratan Mekongga dan mungkin dalam perjalanan itu mereka menikah dengan penduduk melayu asli Indonesia berabad-abad yang lampau namun kenapa orang-orang lebih nyaman menyebut saya sebagai orang Tolaki padahal secara fisik saya hampir sama dengan orang Jepang dan yang jelas kemungkinan besar secara fisik dalam antropologi saya masuk dalam ras mongoloid, bukan negroid maupun kaukasus. Secara psikologis saya bukan tipikal orang yang cepat marah tapi walaupun pada aslinya sebenarnya saya arogan, sehingga saya selalu beranggapan bahwa tidak ada hal yang perlu untuk saya jadikan beban dalam hidup saya. Semoga semua yang beberkan cukup membantu anda untuk mendeskripsikan tentang saya sebab saya tidak ingin mengumbar diri saya lebih lanjut dan lebih banyak lagi sebab saya tipikal orang yang menjunjung tinggi privasi dan mungkin karena inilah sebagian orang yang mengenal saya merasa jengkel karena tidak terlalu terbuka bahkan cenderung tertutup tentang kehidupan pribadi saya.
Hal yang paling saya tidak suka adalah segala sesuatu yang bertentangan dengan hati nurani dan pikiran saya. Pacaran, no dating in my life, bila anda membaca potongan kalimat ini, mungkin anda dan 5 milliar lebih penduduk di permukaan bumi akan menjudge saya sebagai remaja paling kolot di jagad raya, bahkan menertawakan saya, so what lagi !!!!, tapi bukan berarti saya tidak tertarik dengan lawan jenis saya, dengan segala kelebihan fisik yang saya punya, saya bisa ko' menggaet lawan jenis mana saja yang saya suka dan jika di total ada banyak lawan jenis yang pernah dekat dengan saya sejak SMP hingga sekarang. Tapi sebagai seorang muslim (yah, walaupun bukan muslim yang baik) saya punya prinsip yang saya gunakan sebagai pandangan hidup saya, yupppp betul I use ISLAM as way of my life dan islam tidak membolehkan penganutnya untuk pacaran sebab dalam islam yang namanya dating before married is nafsu belaka (anda tertawa membaca kalimat ini ?, silahkan itu hak anda secara penuh dan terima kasih bila anda mau menghargai saya)…
saya mendeskripsikan diri saya sebagai orang yang bisa tertawa ketika orang sedang menangis. harapan saya menjalani hidup cenderung sangat simpel dimana saya harus bisa lebih baik dari kemarin, dan karena hidup hanya sekali maka saya harus membuat hidup saya penuh arti, bisa menjadi oase dan pohon bagi musafir di tengah gurun, tongkat bagi orang buta, hujan di musim kemarau dan lentera bagi orang di kegelapan lebih dari itu saya ingin bisa jadi inspirator, innovator dan motivator bagi orang-orang di sekeliling saya. Tidak hanya itu my life n my die just for ALLAH.
Selain itu saya tidak pernah ambil pusing dengan segala apa yang orang bilang tentang saya, sebab itu hak mereka untuk berbicara tapi toh personality yang lebih tahu tentang hidup saya adalah saya sendiri sebab saya yang menjalani hidup saya.

Tolong ada kandole yang mengejar saya

Aku terjebak dalam mimpi-mimpi malamku tentang lamunanku di ujung malam
Hatiku tersenyum meilhat rembulan yang tersenyum padaku
Entah kenapa aku merasa bahagia malam ini,
Tujuh mahluk-mahluk malam pulang terlambat senja tadi, hatiku ingin tersenyum
Tapi kenapa pohon-pohon sagu sepertinya malu melihatku

Abalone : antara kerang mahal, beasiswa, kebersamaan, dosen killer dan persahabatan

Masuk pada program beasiswa abalone tidak pernah sekalipun terbersit di benak saya sejak tamat dari bangku SMA tapi kenyataannya medio desember 2006, bersama-sama 75 orang lainnya yang berasal dari berbagai daerah yang berbeda di Indonesia pemerintah melalui DIKTI menerima saya sebagai salah satu penerima beasiswa unggulan bidang abalone and I think it's so amazing for me betapa tidak saya terpilih di antara 75 orang lainnya setelah menyisihkan ratusan pendaftar lainnya yang menurut saya lebih berkompeten dan lebih cemerlang lagi otaknya di bandingkan dengan saya. Berada di antara 75 mahasiswa pilihan dari berbagai daerah (tapi sekarang tinggal 68 orang) yang berotak brilian sungguh sekali lagi merupakan anugerah buat saya.
Yah, perasaan di atas adalah satu dari sekian banyak hal yang saya rasakan ketika kali pertama masuk di program beasiswa abalone pada hari-hari pertama setelah menyandang sebagai mahasiswa penerima beasiswa abalone. Tapi hal itu sudah lewat dan saat ini merupakan awal semester 6, tahun-tahun terakhir sebelum menggondol gelar sarjana dengan prestasi biasa-biasa saja.
Saat ini mahasiswa abalone terdiri dari sekitar 68 orang saja dimana sebelumnya terdiri dari 75 orang yang karena satu dan lain hal mereka akhirnya mundur. Teman-teman abalone saya ini terdiri dari berbagai macam karakter, mulai dari yang girly, sok cool, feminim, te'ayu-ayu, perfeksionis, sok cantik, lembut, buntu, cerdas, straightly personal, ganteng, super confidence, passionally, cantik, macho, kalem, cerewet, sampe sok pintar, walaupun pada pertama kali bertemu rata-rata mereka menampilkan sikap yang amat sangat sopan dan pantas untuk di banggakan sebagai mahasiswa unggulan, tapi seperti apapun mereka, mereka tetap berkesan di hati saya dan akan tetap saya kenang sebagai bagian dari file kehidupan saya. Mereka itu merupakan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah, ada yang dari Sukabumi, Pontianak, Surabaya, Buton, Kolaka, Sulawesi selatan, Wawonii, Polmas, Kepulauan Menui, Kendari, Raha, Konawe, Konawe Selatan, Wakatobi, Bombana ,dsb., maka dari itu semangat kebersamaan, kekeluargaan, persahabatan dan kekompakan sangat terasa di antara mahasiswa abalone dan saking kompaknya akhirnya muncul kumpulan-kumpulan geng. Ada yang memploklamirkan diri mereka sebagai geng kepompong, geng mengada-ada, geng ijo lumut namun ada juga yang di juluki sebagai geng cupu, geng pari, geng nakal, dsb., mengenai penamaan itu entah dari mana asalnya tapi yang jelas saya bukan bagian dari salah satu dari mereka.
Ada banyak hal yang tidak akan pernah terlupakan selama menempuh program S1 abalone bersama-sama mereka, soalnya hampir semua kegiatan di abalone hampir semua dilakukan bersama seperti cari karang berjamaah, bersih-bersih fakultas, praktek bersama, kalo di marahi dosen juga sama-sama, ganti air, ganti pakan, dll, pokoke suka duka bersama deh dan itu semua masuk dalam kategori unforgettable moment with abalone in my brain. Yang namanya menempuh kuliah tapi tidak pernah tersandung dengan urusan atau masalah minimal masalah administrasi kok rasanya kurang terasa ya, tapi kalo mahasiswa abalone bukan cuma sekedar dengan tetek bengek masalah administrasi dengan pihak sekretariat tapi juga kadang-kadang dengan fakultas bahkan tidak jarang dengan pimpinana fakultas langsung.
Dulu, ketika awal-awal masuk di pisah dan ada yang namanya mahasiswa abalone ganjil dan abalone genap tapi sekarang semua di gabung dan tidak ada lagi yang namanya kelas ganjil maupun kelas genap. Tanpa terasa sudah semester 6 dimana jika ALLAH mengizinkan 2 semester lagi kami akan selesai dan dimana ada pertemuan ujung-ujungnya pasti ada yang namanya perpisahan (yah…mau mi di apa kasian) kami semua akan kembali ke daerah masing-masing, entah mungkin ada yang lanjut ke S2, jadi PNS, jadi karyawan, jadi seorang wirausahawan, dll, yah lumayan sedih juga, berkumpul bersama selama kurang lebih 4 tahun namun akhirnya pisah.