Kamis, 26 Februari 2009

Tapulaga moment on 2009, February 22th

Saya tinggal di suatu negeri indah di sudut mayapada dimana setiap paginya saya selalu menyaksikan pagi yang selalu bertasbih memuji sang KHALIK, merasakan hembusan lembut angin pagi, menyaksikan daun berguguran dari dahannya, rumput-rumput yang bergoyang, burung dan hewan lainnya yang tetawa merdu mengiringi munculnya matahari pagi yang keluar dari peraduan. Sungguh suatu mahakarya dari Arsitek terbaik dalam kehidupan dan Arsitek tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah ALLAH SWT.


TERUS berlaRi dan berTeriak

Pernah OFFROAD sambil di iringi soundtracknya film paling fenomenal 2008 di Indonesia, laskar pelangi yang di nyanyikan netral : LINTANG ?, belum pernah ?, ih kazzzzian !!!!!! kalo belum pernah, kalo saya sudah pernah mi tapi pake motor bututnya om ichang bukan sepeda kumbang-kumbang, di tapulaga sama-sama arief djempol. Begini ceritanya : kami yang biasa menumpang mobilnya K’ Adhi kalo ke tapulaga di beri tugas suci oleh Mr. IJE untuk menunggu sampe malam sampe da datang mobilnya ka adhi yang pigi ambil abalone di bandara, nah sekitar jam 4.55 pm kami semua lapar, mo makan, Tida ada uang !!!!, akhirnya ta patungan mi kasian. Uang yang terkumpul 6000 rupiah, oleh afifa ( penghuni asrama lumut ijo, asrama paling butut di perdos unhalu ) uang di anggarkan sebagai berikut : 4000 untuk beli cracker tapi kalo di sini lebih familiar di sebut gabing, n sisanya untuk beli indomie untuk di makan mentah sama-sama dan sebagai teman yang baik sa pergi mi sama arif beli dan petualangan pun di mulai, !!!! lho tahu kahnnnn, kalo ujan baru turun yang ada tuh jalanan tambah rusak karena becccheeeekk, dengan menumpang motor butut milik hatchery kami pun jalan menuju kios yang menyediakan barang-barang tersebut. Ko tau apa aza yang terjadi,,,, sepanjang jalan mo becek, mo pasir, mo tanah, mo rumput arief da goso juga jalan padahal motornya ka ichang sudah ta hengke-hengke mi, nddak urus bukannn ji motorku,,, pas pulang dari shopping begitu juga, jalanan rusak di hantam juga, bahkan nyaris tabrak pohon mangga yang ada penunggunya ( menurut saha pujiono yang punya sixth sense, 2007 ), pas ada bechek, lumpur, hantam saja kahn ini OFFROAD bebas tapi yang justru di dapat feelnya saat z berteriak menyanyi kaya netral : ” LINTANGGGG, BOCAH KECIL HITAM MATILAKA, MENGAYUH SEPEDANYA SAMPAI JAUH ”, sampe berkali-kali, entah kenapa saya rasa ini tuh unik banget lagi (terserah deh kamu yang baca mo bilang ini tulisan aneh bin tolol, atau apalah, yang jelas it’s my first journey to feel offroad sensation). Pas sampe di halamannya hatchery, mendadakka’ arief tida’ bisa mi’ rem…ternyata rem tangannya blonnnnnnnnnnnnnnggggg. Ededehhh, untungki’ Alhamdulillah kaki ku agak jenjang ji’ jadi bisa ki’ lompat sebelum arief tersungkur di di rerumputan memuji karunia ILLAHI atas segalanya…..
perGi jam 10 dan puLang jam 10
“disampaikan kepada seluruh mahasiswa abalone praktek searanching / seafarming di hatchery pada pukul 8.30”, itu mi sms dari nadus yang da kirimkan sama saya sebelum matahari pagi terbit dari timur.

nyaris 12 jam di tapulaga

aklimatisasi itu tersenyum dan menggerutu.
aklimatisasi itu adalah tahap untuk nyaris 12 jam di tapulaga.
pengkhianat yang pantas untuk dilupakan oleh zaman ialah mereka yang tidak sepakat dengan aturan nasib.
Tahu tidak salah satu hal yang membuat seseorang itu tambah menarik untuk di cerca adalah ketika ia mengkhianati teman-temannya yang lain dengan berbagai alasan. Pada suatu sore suram di musim semi di desa tapulaga, 10 mahluk aneh berinisial mahasiswa abalone ‘06 ( idul, endri, arief, ihsan, afifa, kiki, wa ilo, anggun, rian, n arman ) menunggu waktu agar jam 8 malam cepat datang untuk segera pulang. Dua belalang-belalang yang menumpang dalam keranjang yang sama menuju tapulaga pagi tadi bernama la dhare n la Rambo, pulang lebih dulu dengan mengusung berbagai alasan ( ya sakit, ya sibuk, ya inilah, ya itulah ) agar mereka bebas dari segala penderitaan yang di takdirkan untuk mahasiswa abalone. Malam seolah enggan untuk datang lebih awal pada senja itu, entah apa yang terjadi. Akhirnya kutukan yang bernama proses aklimatisasi itu datang juga. Proses aklimatisasi abalone yang membutuhkan banyak konsentrasi untuk menahan emosi mendengar ceramah-ceramah klasik yang membisukan telinga dari pimpinan direktur abalone, ya sudahlah ini adalah takdir yang pasti membuat malaikat iri karena tidak di ciptakan sebagai manusia. Banyak abalonenya pa IJE yang memilih untuk tidak bernafas lagi alias mampus karena suatu hal ketika satu persatu dari mereka di lepaskan ke dalam bak, namun sungguh banyak dari peristiwa di malam itu yang menambah beban pikiran saya yang bernama pengetahuan baru. Menginspirasi orang untuk tetap tersenyum ialah membiarkan mereka melakukan sesuatu sesuai kehendaknya. inspired by idul n arief abalone story……

Tidak ada komentar: